• Feed RSS

Pages

0



Setelah suskses dengan smartphone Androidnya, kini Google mulai mengembangkan bisnisnya di ranah system operasi untuk netbook. Chrome OS adalah langkah besar menuju cloud computing atau komputasi awan, yang diprediksi menjadi tren dimasa depan seiring dengan berkembangnya HTML5. Dengan komputasi awan, user akan menjalankan program melalui web browser, oleh karena itu Google menamakan system operasinya ini dengan Chrome OS sesuai dengan nama browser miliknya.Sayangnya, system operasi ini masih belum bisa di download secara umum dari situs Google sendiri.

Chrome OS sendiri adalah proyek open source Google yang ditujukan kepada orang-orang yang menghabiskan banyak waktunya untuk menjelajah internet. Google Chrome OS ini diklaim sangat cepat dalam proses booting, bahkan startupnya diklaim mampu kurang dari 10 detik. Design simple, karena tujuan dari proyek ini adalah mengoptimalkan pengalaman berkomputer semudah menggunakan web browser. Google menjamin system operasinya akan selalu 'aman', karena Chrome OS ini akan selalu update secara otomatis ketika ditemukan versi terbaru dari OS ini.


Melihat lebih dalam system operasi Chrome

Pada dasarnya, Chrome OS terdiri dari 3 komponen utama. Yaitu:

  1. Browser Chrome berbasis windows manager
  2. System-level software dan user-land service (kernel, driver,connection manager, dan komponen lainnya)
  3. Firmware

Firmware

Google membuang beberapa komponen firmware yang dianggap tidak penting dan menambahkan dukungan untuk memverifikasi setiap langkah dalam proses booting. Sehingga Chrome OS mampu booting dalam waktu yang sangat cepat. Google juga menyediakan fasilitas system recovery, dimana firmware recovery dapat menginstall ulang OS Chrome ketika ditemukan file yang korup atau terjadi kerusakan system yang fatal.


System-level and user-land software

Pada level ini, terdapat kernel linux, driver, dan user-land daemon. Google memanfaatkan kernel linux di system operasinya ini, dimana kernel ini memegang peranan penting dalam sebuah system berbasis linux, tetapi google kembali lagi membuang beberapa bagian dari kernel yang dianggap belum penting untuk meningkatkan kinerja booting. Pada level ini juga Google memangkas proses init, sehingga system akan menjalankan service yang critical. Semua layanan user-land dikelola oleh Upstart. Dengan Upstart, system mampu memulai service secara pararel, kembali memulihkan service yang crash dan menunda service untuk mengasilkan waktu booting yang lebih cepat.


Chrome dan windows manager

Windows manager bertanggung jawab atas interaksi pengguna dengan beberapa jendela client. Cara ini mirip dengan X windows manager yang digunakan dalam system operasi lainnya. Windows manager juga menggukan ekstensi xcomposite untuk mengarahkan jendela client untuk pixmaps offscreen sehingga mendapatkan gambaran terakhir.


Google sendiri telah memasarkan netbooknya secara terbatas sebagai langkah awal melihat respon dari pengguna, Google sendiri mengakui bahwa netbooknya ini masih jauh dari kesempurnaan, dan uniknya lagi Google dengan baik hati memberikan netbooknya secara gratis dengan program pilot yang dapat diakses dari http://www.google.com/chromeos/.


Sayangnya jika melihat layanan internet di Indonesia saat ini, masih dibilang jauh dibawah kelayakan untuk memasuki dunia komputasi awan, tapi jika anda tertarik dengan aplikasi yang disediakan Google untuk Chrome OS, anda tidak perlu untuk mengintall osnya, tapi cukup install Chrome browser dan install aplikasinya di browser tersebut, terlepas dari system operasi apa yang anda gunakan.

READ MORE - Mengenal Chrome OS sedikit lebih dekat