
Alasan mengenai pemblokiran ini disebabkan oleh maraknya informasi yang kurang tepat dan situs jejaring ini sering digunakan sebagai media untuk melakukan protes terhadap pemerintahan Negara tersebut.
Hugo Chavez, sebagai orang terpenting di Venezuela, yaitu sebagai seorang presiden di Negara tersebut mengatakan bahwa , "Internet tidak bisa selamanya dipercaya. Setiap negara harus menerapkan aturan dan normanya sendiri-sendiri," seperti dikutip dalam Reuters, Selasa (16/3/2010).
Kebijakan ini muncul akibat adanya situs lokal yang memuat informasi yang menurutnya tidak tepat dan bahkan di golongkan dalam tindakan kriminal, informasi tersebut menyangkut kematian salah satu dari mentri bawahannya.
Semoga saja di Indonesia tidak mengambil kebijakan yang sama, walaupun banyak masalah yang timbul akibat layanan ini, bukan berarti situs yang bersifat user generate yang justru di pojokkan. Melainkan bagaimana kita bisa mengambil hal positif dari kemajuan teknologi tanpa mengurangi hak kebebasan masyarakat di Negara Demokrasi ini.
0 komentar:
Posting Komentar